FILSAFAT SEJARAH
Pengaruh Agama Nasrani (Kristian)
Oleh :
Muhammad Yeni Rahman Wahid
11120087
Muhammad Yeni Rahman Wahid
11120087
1. Pengaruh Idea-idea
Agama Nasrani
Ada tiga hal yang menyebabkan kemunduran sejarah bangsa Eropa. Yang pertama
terjadi pada abad ke-5 SM, yaitu adanya pendapat bahwa sejarah itu sebagai
suatu sains, suatu bentu penyelidikan, dan lotopin. Yang kedua adalah sejarah
yang dibentuka akibat adanya revolusioner dari agama Nasrani, hal ini terjadi
pada abad ke 4 dan ke 5 M. Agama Nasrani telah menghilangkan dua ide
pensejarahan Yunani dan Romawi yang terpenting, yaitu (1) ide yang optimistik
tentang sifat manusia, dan (2) ide yang substantialistic tentang entitas yang
abadi dan menjadi asas perubahan sejarah.
Salah satu unsur terpenting yang terkandung di dalam pengalaman akhlak yang
disuarakan oleh agama Nasrani, yaitu perasaan yang membabi buta dalam melakukan
suatu tindakan. Dalam hal ini bukan berarti tindakan yang dilakukan tanpa rencana
karena kegagalan manusia untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.
Doktrin metafisik substance didalam filsafat Yunani dan Romawi dilawan
oleh doktrin penciptaan dalam agama Nasrani. Menurut doktrin ini tidak ada
yanga abadi selain Tuhan, dan setiap yang lain adalah ciptaan Tuhan.
Pemikiran agama Nasrani menimpulkan tiga cara pemikiran sejarah:
a. Suatu sikap baru
terhadap perkembangan sejarah, yang menyatakan bahwa proses sejarah itu adalah
perencanaan dari Tuhan dan buka manusia, tujuan Tuhan menjadi tujuan bagi
manusia.
b. Pandangan yang baru
terhadap sejarah itu bukan saja membolehkan seseorang melihat tindakan
agen-agen sejarah, bahkan keberadaan dan sifat agen-agen sejarah itu sendiri,
sebagia pendukung tujuan-tujuan Tuhan dan penting dari segi sejarah.
c. Kedua penjelasan
diatas, menjelaskan konsepsi sejarah yang terpengaruh dari doktrin-doktrin
agama Nasrani. Yang ketiga ini didasarkan pada sikap kesarwajagatan agama
Nasrani. Bagi agama Narani, semua manusia adalah sam di sisi Tuhan, tidak ada manusia
pilihan, tidak ada bangsa yang mempunyai hak atau kelas istiwewa, dan tidak ada
masyarakat yang untung nasibnya dari pada yang lain.
2. Ciri-ciri
Pensejarahan Agama Nasrani
Ada sejarah yang ditulis dengan berdasarkan prinsip-prinsip agama Nasrani,
yang bersifat sarwajagat (sejarah dunia), ketuhanan, kewahyuan dan mengikuti
zaman.
a. Sejarah Sarwajagat,
yang akan bermula dari asal manusia. Dalam hal ini akan menguraikan bagaiman
berbagai bangsa manusia itu ada dan mendalami berbagai tempat tinggal yang ada
di dunia ini.
b. Peristiwa-peristiwa
sejarah tidak dianggap sebagai hasil dari kepintaran pelakunya, tetapi
merupakan usaha Tuhan yang memutuskan peristiwa-peristiwa itu lebig awal lagi.
c. Berusaha mengecamkan
suatu pola yang dapat dipahami dalam peristiwa-peritiwa sejarah, dan khususnya
akan memuat sejarah hidup Nabi Isa (A.S).
3. Pensejarahan Zaman
Pertengahan
Pensejarahan pada zaman pertengahan yang memfokuskan perhatiannya kepada
pembentukan konsepsi-konsepsi yang merupakan penerusan dari pensejarahan Yunani
dan Romawi. Para ahli sejarah pada zaman pertengahan ini masih tergantung pada
tradisi untuk mendapatkan fakta-fakta, dan dan tidak mempuyai alat untuk
mengkaji dan mengkritik perkembangan tradisi itu. Satu-satunya kritiknya adalah
berbentuk pribadi, tidak santifik, dan tidak sistematis.
4. Ahli-ahli Sejarah
Pembaharuan (Renaisance)
Salah satu dari tugas pemikiran Eropa di penghujung zaman pertengahan yang
mengasilkan suatu penyesuaian kembali yang baru di bidang pengajian-pengajian
sejarah. Sistem-sistem teologi dan falsafah agung telah menyediakan asas bagi
menentukan a priori rancangan yang umum tentang sejarah telah tida lagi
ditaati. Dengan munculnya zaman pertengahan mereka kembali kepada sudut pandang
sejarah yang berdasarkan kemanusiaan, yaitu berdasarkan pandangan-pandangan
masa lalu.
5. Descartes
Pada zaman ini pemikiran berfokus pada persoalan-persoalan sains dan
menyisihkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan sejarah. Descartes, telah
mebedakan antara puisi, sejarah dan filsafat serta keturunan, tetapi dari
keempat pembagian ini hanya filsafat yang dijelaskan. Disini descartes,
menjelaskan empat perkara yang patut dijelaskan: (1) Pelarian sejarah: ahli
sejarah adalah seorang pengembara, (2) Pyrrhonisme sejarah, kisah-kisah
sejarah bukanlah laporan-laporan tentang masa lalu yang boelh dipercayai, (3)
Ide sejarah yang antiutilitarian: kisah-kisah yang tidak boleh dipercayai, (4)
Sejarah sebagai pembangun khayalan: cara bagaimana ahli-ahli sejarah, walaupun
yang pailing baik, memutarbalikan fakta masa lalu dengan mementingkan keagungan
dari kebenaran.
6. Pensejarahan
Descartes
Sebenarnya pendapat yang dikemukakan oleh Descartes tidaklah melemahkan
semangat para ahli sejarah, bahkan sebaliknya mereka seolah-olah mengangapnya
sebagai suatu cabaran, seatu jemputan untuk mencari serta membina metode-metode
mereka sendiri. Merekan sendiri telah merasakan puas kerena sejarah kritis itu
memang boleh diwujudkan. Para ahli sejarah selanjutnya menemui ahli fisafat
dengan membawa ilmu pengetahuan yang baru.
7. Anti-Ajaran
Descartes (i) Vico
Vico bukanlah menolak kebenaran ilmu pengetahuan matematik, tetapi ia
membantah teori Descartes terhadap ilmu pengetahuan yang mengimbaskan bahwa
tidak ada ilmu pengetahuan yang lain yang boleh diterima. Oleh sebab itu dia
menyerang prinsip Descartes yang mengatakan bahwa kriteria kebenaran yaitu ide
yang jelas dan tegas. Menurut Vico, dari segi kesananya prinsip tersebut
hanyalah merupakan suatu kriteria yang subyektif dan psikologis. Dalam hal ini
Vico setuju dengan pendapatnya Hume, yaitu keyakinan itu hanyalah gairah
persepsi-persepsi kita.
8. (ii) Locke, Berkeley,
dan Hume
Lucke, adalah aliran yang tidak setuju dengan aliran Descartes, walaupun
pada awalnya tidak memiliki hubungan dalam pemikiran sejarah. Pendapat dan
pemikiran aliran ini boleh digunakan untuk kepentingan mempelajari sejarah,
walaupun dalam segi negatifnya alairan ini ingin memusnahkan pendapat dari
aliran Descartes yang menghilangkan sejarah dari ilmu pengetahuan.
Dalam pemikiran alairan Lucke dan Berkeley, sebenarnya tidak memberikan
perhatian khusus terhadap persoalan-persoalan dalam pemikiran sejarah. walaupun
demikian Lucke menjelaskan pemikiran sejarah yang jelas, dan menjelaskan
tentang pemikiran yang antiajran Descartes.
Hume adalah seorang Filsafat. Dia menolak teori
kausalitas dan berpendapat bahwa konsepsi kita tentang hubungan sebab-akibat yang didasarkan
pada kebiasaan berpikir, bukan dalam persepsi kekuatan
kausal di dunia eksternal itu sendiri. Dia membela posisi skeptis bahwa akal
manusia secara inheren bertentangan,
dan hanya melalui keyakinan alami ditanamkan
bahwa kita bisa menavigasi
jalan kita melalui kehidupan
bersama
9. Zaman Kesadaran
Zaman kesadaran (Aufklarung) adalah zaman perubahan, pada zaman ini
pemikran dan kehidupan akan dirubah pemikiran tentang fanatik keagamaan.
Voltaire adalah orang pemimpin perlawanan terhadap agama Nasrani, karena dia
menganggap bahwa agama adalah tahayul dan kemunduran ilmu pengetahuan terutama
pada sejarah. Voltaire adalah ahli sejarah yang bisa menulis untuk rahib-rahib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar